Senin, 02 November 2020

memahami hukum mad

 

MAKALAH

AHKAMUL MAD

MATA KULIAH : BACA TULIS ALQURAN

Dosen Pengampu : Khalid Ramdhani,S.P.di.,M.P.di

 

 

 

 

Gambar terkait
Tambahkan teks

 

 

Disusun Oleh:


Adriana Hanny Bella Sukma (1910631120001)

Alifianda Intania (1910631120008)

 

 

 

Kelas MPI 2A

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020


KATA PENGANTAR

 

Assalamualikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kepada allah swt, yang telah memberikan Rahmat dan karunia nya kepada kita semua sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini .Sholawat beserta salam terlimpah curahkan kepada nabi Muhammad SAW,beserta keluarganya ,sahabat sahabatnya  dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna ,hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan .Untuk itu, saya mengharapkan  saran dan kritik yang sifatnya  membangun ,demi perbaikan dalam makalah ini yang akan datang .

Semoga makalah ini bermanfaat sebagai sumbangsih penulis  demi menambah pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga allah swt senantiasa meridhai segala usaha kita.amin.

 

Karawang,     November  2020

 

 

Penulis



BAB I

Pendahuluan

a.                  Latar Belakang

            Saat membaca Alquran, wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam ilmu tajwid.

            Hal ini dikarenakan bila pemahaman minim terhadap hukum mad, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya, yaitu memanjangkan apa yang seharusnya dibaca pendek.

            sebagaimana kita ketahui bersama sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini maka bagi yang lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum muslimin menanggung dosa.Sedangkan membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib ain artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al Qur’an dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa, hal ini berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah dan ucapan para ulama.

b.                  Rumusan Masalah

Apa itu Hukum Mad ?

Bagaimana cara membaca hukum mad dalam alquran ?

Ada berapa macam hukum mad ?

c.                   Tujuan

Agar kita mengetahui hukum mad dan agar tidak salah membaca dalam alquran .


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.  Pengertian Hukum Mad

            Hukum mad  secara bahasa, mad adalah ziyadah yang mempunyai arti tambahan.  sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara, ketika membaca salah satu huruf mad atau huruf layin. Huruf mad adalah Alif setelah setelah huruf berharakat fathah , iya setelah huruf berharakat kasrah , dan wau setelah huruf berharakat dhomah. Sedangkan huruf layin adalah wau dan ya setelah huruf berharakat fathah .

B.       Macam Macam Mad

Hukum mad terbagi menjadi dua bagian titik pertama, mad thobi'i atau asli. Kedua, mad far'i. Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi dua saja, yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Nah, dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi 14 macam-macm mad.

       1.       Mad thabii atau mad ashli

Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.

Mad asli adalah Memanjangkan bacaan karena ada huruf mad dan tidak ada sebab yang mengubah keasliannya. Cara Membaca mad asli panjangnya  1 alif atau  2 harakat. Mad Thabi’i

 

 Contoh  : مَالِكِ  - يُوْسِبْكُم

 

Ta'rif dari mad thabii ini adalah huruf mad yang yang tidak berhadapan dengan Hamzah dan sukun .Oleh karena itu ,ada yang disebut dengan mulhaq mad thabii atau yang menyerupai mad thabii .

 

Mulhaq mad thabii terbagi menjadi tiga hukum .

a.       Mad silah qasirah atau mad silah sugro

setiap ha dhomir yang berada antara dua huruf yang berharakat dan berhadapan dengan huruf selain Hamzah harus dipanjangkan dua harakatt. Biasanya, mad ini dilambangkan dengan fathah tegak, kasrah tegak atau dhommah terbalik pada ha dhomir ada juga yang membubuhi wau atau kecil yang diletakkan setelah hak dhomir .

contoh: اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك لَهُ 

b.      Mad iwad

huruf berharakat fathah tain yang di waqafkan . Syarat mad ini adalah dibaca panjang 2 harkat jika di waqafkan . Namun ,jika diwashalkan tidak termasuk hukum mad .

Contoh :  سَميْعًا بَصيْرًا

c.       Mad tamkin

bertemunya dua huruf ya dalam satu kalimat, huruf yang pertama berharakat kasrah dan bertasydid. Sedangkan huruf nya ke-2 berharakat sukun. Jika hal ini terjadi harus dibaca panjang 2 harakat. Contoh garis baru De. mad Alif hukum Alif yang berada pada huruf ha ya ha atau biasa digabung dengan Hyun thoharoh di musala di permulaan surup hukumnya wajib dibaca panjang 2 harakat

contohnya  : 

النَبِيّيْنَ حُييِّيْتُمْ

 

         2.         Mad far’i adalah mad yang lebih panjang yang membacanya daripada mad thobi'i, dikarenakan oleh dua sebab yaitu disebabkan Hamzah dan disebabkan sukun.

a.       Mad Wajib Muttasil

Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far’I, pertama yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya: سَوَآءٌ - جَآءَ جِيْءَ

b.      Mad Jaiz Munfashil

Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.

Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. contohnya:        وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ

c.       Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya: وَﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَةُ

d.      Mad Layyin

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja.

Contohnya: رَيْبٌ خَوْفٌ

e.       Mad ‘Arid Lisuukun

Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:

 

- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.

 

- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.

 

- Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.

 

Contohnya:

 

بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ سَمِيْعٌ

 

f.       Mad Badal

 

Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ء ) bertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i.        Contohnya: آدَمَ إيْماَنٌ

g.       Mad Lazim Harfi Musyabba’

Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:

 

ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م

 

Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya adalah:

 

وَالقلَم آلم ن يس

h.      Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya: آﻻَن

 

i.        Mad Lazim Harfi Mukhaffaf

Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima ya’ni :

 ح – ي – ط – ﻫ – ر

Contohnya adalah:

 

حم , الم

 

j.        Mad Farq

 

Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat.

Contoh : Q.S Yunus [10] : 59

 

قُلْ أَرَءَيْتُمْ مّا أَنْزَلَ اللّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتٌمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَــٰلًا قُلْ آاللّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عًلَى اللّهِ تَفْتَرُوْنَ (٥٩)


BAB III

PENUTUP

 

a.             Kesimpulan

            Saat membaca Alquran, wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam ilmu tajwid.

Hukum mad  secara bahasa, mad adalah ziyadah yang mempunyai arti tambahan.  sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara, ketika membaca salah satu huruf mad atau huruf layin. Huruf mad adalah Alif setelah setelah huruf berharakat fathah , iya setelah huruf berharakat kasrah , dan wau setelah huruf berharakat dhomah. Sedangkan huruf layin adalah wau dan ya setelah huruf berharakat fathah .


 

b.             Daftar Pustaka

Nizhan,Abu.2008.Buku Pintar AlQuran .Jakarta:Qultum Media