MAKALAH
AHKAMUL
MAD
MATA KULIAH : BACA
TULIS ALQURAN
Dosen Pengampu
: Khalid
Ramdhani,S.P.di.,M.P.di
Tambahkan teks |
Disusun
Oleh:
Adriana
Hanny Bella Sukma (1910631120001)
Alifianda
Intania (1910631120008)
Kelas
MPI 2A
PROGAM
STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2020
KATA
PENGANTAR
Assalamualikum
wr.wb
Puji syukur kita panjatkan kepada
allah swt, yang telah memberikan Rahmat dan karunia nya kepada kita semua
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini .Sholawat beserta salam terlimpah
curahkan kepada nabi Muhammad SAW,beserta keluarganya ,sahabat sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna ,hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami
yang masih ada dalam keterbatasan .Untuk itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun ,demi perbaikan dalam makalah ini
yang akan datang .
Semoga makalah ini bermanfaat
sebagai sumbangsih penulis demi menambah
pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
Akhir kata kami sampaikan terima
kasih semoga allah swt senantiasa meridhai segala usaha kita.amin.
Karawang,
November 2020
Penulis
BAB
I
Pendahuluan
Saat membaca Alquran, wajib
mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum
bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari
dalam ilmu tajwid.
Hal ini dikarenakan bila pemahaman
minim terhadap hukum mad, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan.
Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya, yaitu
memanjangkan apa yang seharusnya dibaca pendek.
sebagaimana kita ketahui bersama
sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah.
Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini maka bagi
yang lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum
muslimin menanggung dosa.Sedangkan membaca Al Qur’an dengan tajwid adalah wajib
ain artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus
membaca Al Qur’an dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa, hal ini
berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah dan ucapan para ulama.
Apa itu Hukum
Mad ?
Bagaimana cara
membaca hukum mad dalam alquran ?
Ada berapa
macam hukum mad ?
Agar kita
mengetahui hukum mad dan agar tidak salah membaca dalam alquran .
Hukum mad secara bahasa, mad adalah ziyadah yang
mempunyai arti tambahan. sedangkan
menurut istilah adalah memanjangkan suara, ketika membaca salah satu huruf mad
atau huruf layin. Huruf mad adalah Alif setelah setelah huruf berharakat fathah
, iya setelah huruf berharakat kasrah , dan wau setelah huruf berharakat
dhomah. Sedangkan huruf layin adalah wau dan ya setelah huruf berharakat fathah
.
Hukum mad
terbagi menjadi dua bagian titik pertama, mad thobi'i atau asli. Kedua, mad
far'i. Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi dua saja, yaitu mad thabi’i (mad
asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Nah, dari mad far’i ini,
nanti dibagi lagi hukum mad menjadi 14 macam-macm mad.
1.
Mad thabii atau mad ashli
Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam
mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun
terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka
ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i
yang artinya biasa.
Mad asli adalah Memanjangkan bacaan karena ada
huruf mad dan tidak ada sebab yang mengubah keasliannya. Cara Membaca mad asli
panjangnya 1 alif atau 2 harakat. Mad Thabi’i
Contoh : مَالِكِ - يُوْسِبْكُم
Ta'rif dari mad thabii ini adalah huruf mad
yang yang tidak berhadapan dengan Hamzah dan sukun .Oleh karena itu ,ada yang
disebut dengan mulhaq mad thabii atau yang menyerupai mad thabii .
Mulhaq mad thabii terbagi menjadi tiga hukum
.
a.
Mad silah qasirah atau mad silah sugro
setiap ha dhomir yang berada antara dua huruf
yang berharakat dan berhadapan dengan huruf selain Hamzah harus dipanjangkan
dua harakatt. Biasanya, mad ini dilambangkan dengan fathah tegak, kasrah tegak
atau dhommah terbalik pada ha dhomir ada juga yang membubuhi wau atau kecil
yang diletakkan setelah hak dhomir .
contoh: اِنَّهُ كَانَ ﻻَشَرِيْك
لَهُ
b.
Mad iwad
huruf berharakat fathah tain yang di waqafkan
. Syarat mad ini adalah dibaca panjang 2 harkat jika di waqafkan . Namun ,jika
diwashalkan tidak termasuk hukum mad .
Contoh : سَميْعًا بَصيْرًا
c.
Mad tamkin
bertemunya dua huruf ya dalam satu kalimat,
huruf yang pertama berharakat kasrah dan bertasydid. Sedangkan huruf nya ke-2
berharakat sukun. Jika hal ini terjadi harus dibaca panjang 2 harakat. Contoh
garis baru De. mad Alif hukum Alif yang berada pada huruf ha ya ha atau biasa
digabung dengan Hyun thoharoh di musala di permulaan surup hukumnya wajib
dibaca panjang 2 harakat
contohnya :
النَبِيّيْنَ حُييِّيْتُمْ
2.
Mad far’i adalah mad yang lebih panjang yang membacanya daripada
mad thobi'i, dikarenakan oleh dua sebab yaitu disebabkan Hamzah dan disebabkan
sukun.
a.
Mad Wajib Muttasil
Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari
Mad Far’I, pertama yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad
thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara
membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua
setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya: سَوَآءٌ - جَآءَ جِيْءَ
b.
Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad
thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain
kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti
terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh
seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. contohnya: وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ
c.
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk
ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan
tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang
selama tiga kali Mad Thabi’i atau sekitar enam harakat. Contohnya:
وَﻻَالضَّآلِّينَ
اَلصّاخَةُ
d.
Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin.
Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’
sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas
saja.
Contohnya: رَيْبٌ خَوْفٌ
e.
Mad ‘Arid Lisuukun
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf
atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat
Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:
- Yang paling utama dibaca panjang seperti
halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat
harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
- Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti
mad thobi’i biasa.
Contohnya:
بَصِيْرٌ خَالِدُوْنَ والنَّاسِ
سَمِيْعٌ
f.
Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ء ) bertemu dengan sebuah Mad , maka cara
untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya:
آدَمَ إيْماَنٌ
g.
Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad
yang biasanya kita temukan pada permulaan surat dari beberapa surat di
Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di
Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:
ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim
yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya adalah:
وَالقلَم آلم ن يس
h.
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang
terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara
membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya:
آﻻَن
i.
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Yaitu apabila ada permulaan surat dari
Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima ya’ni
:
ح – ي – ط – ﻫ – ر
Contohnya adalah:
حم , الم
j.
Mad Farq
Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya
dua hamzah dimana satu hamzah istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada
lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat.
Contoh :
Q.S Yunus [10] : 59
قُلْ
أَرَءَيْتُمْ مّا أَنْزَلَ اللّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتٌمْ مِنْهُ
حَرَامًا وَحَلَــٰلًا قُلْ آاللّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عًلَى اللّهِ تَفْتَرُوْنَ
(٥٩)
Saat membaca Alquran, wajib
mengetahui tajwid. Salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum
bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari
dalam ilmu tajwid.
Hukum mad secara bahasa, mad adalah ziyadah yang
mempunyai arti tambahan. sedangkan
menurut istilah adalah memanjangkan suara, ketika membaca salah satu huruf mad atau
huruf layin. Huruf mad adalah Alif setelah setelah huruf berharakat fathah ,
iya setelah huruf berharakat kasrah , dan wau setelah huruf berharakat dhomah.
Sedangkan huruf layin adalah wau dan ya setelah huruf berharakat fathah .
Nizhan,Abu.2008.Buku
Pintar AlQuran .Jakarta:Qultum Media